SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Posted Selasa, 14 Oktober 2014 by Winie Indriawati
SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
 
Pengertian Sistem Menurut Jerry FithGerald, sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan (Robert A. Leitch). Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain (Anatol Raporot). Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya (L. Ackof). Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
 
Karakteristik Sistem : Memiliki komponen, batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung sistem (interface), masukan sistem (input), keluaran sistem (output), pengolah sistem (process), sasaran sistem,
 
Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan- keputusan yang akan datang. Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus : a. Akurat, tetap pada waktunya, relevan. Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
 
Sistem informasi tidak harus melibatkan komputer, sistem informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (computer based information system atau CBIS). Berikut beragam definisi sistem informasi : Turban, McLean, dan Wetherbe (1999). Sistem informasi adalah sebuah sistem informasi yang mempunyai fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik. Bodnar dan HopWood (1993) sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
 
Komponen-komponen Sistem Informasi adalah : Hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak), prosedur, basisdata, jaringan komputer dan komunikasi data, brainware. Sistem informasi memiliki banyak peranan dalam suatu organisasi/institusi/perusahaan diantaranya adalah : turut serta dalam pelaksanaan tugas rutin; mengaitkan perencanaan, pengerjaan, dan pengendalian dalam sistem; mengkoordinasikan subsistem-subsistem; dan mengintegrasikan subsistem- subsistem yang ada. Selain memiliki banyak peranan, sistem informasi memiliki banyak kemampuan juga, dimana dengan kemampuan yang dimiliki diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya-biaya tertentu, meningkatkan servis terhadap konsumen, dan yang tidak kalah pentingnya adalah adanya peningkatan dalam pengambilan keputusan. Kemampuan yang dimiliki oleh sistem informasi, antara lain : Melaksanakan komputasi numerik, menyimpan informasi dalam jumlah besar ke dalam ruang yang kecil dan mudah diakses, menyajikan informasi dengan jelas, mengotomatisasi proses-proses yang manual, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi yang murah, hubungan Sistem Informasi dengan Psikologi Hubungan psikologi dengan sistem informasi erat kaitannya dengan sistem informasi sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia merupakan sebuah bentuk interseksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Tiap perusahaan memiliki system untuk mengumpulkan dan memelihara data yang menjelaskan sumber daya manusia, mengubah data tersebut menjadi informasi, dan melaporkan informasi itu kepada pemakai. Sistem ini dinamakan sistem manajemen sumber daya manusia (human resource information system) atau HRIS. Definisi Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM/HRIS) merupakan sebuah bentuk interseksi/pertemuan antara bidang ilmu manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan teknologi informasi. Sistem ini menggabungkan MSDM sebagai suatu disiplin yang utamanya mengaplikasikan bidang teknologi informasi ke dalam aktifitas-aktifitas MSDM seperti dalam hal perencanaan, dan menyusun sistem pemrosesan data dalam serangkaian langkah-langkah yang terstandarisasi dan terangkum dalam aplikasi perencanaan sumber daya perusahaan/enterprise resource planning (ERP). Secara keseluruhan sistem ERP bertujuan mengintegrasikan informasi yang diperoleh dari aplikasi-aplikasi yang berbeda ke dalam satu sistem basisdata yang bersifat universal. Keterkaitan dari modul kalkulasi finansial dan modul MSDM melalui satu basisdata yang sama merupakan hal yang sangat penting yang membedakannya dengan bentuk aplikasi lain yang pernah dibuat sebelumnya, menjadikan aplikasi ini lebih fleksibel namun juga lebih kaku dengan aturan-aturannya.
 
Fungsi Sumber Daya Manusia Fungsi sumber daya manusia memiliki empat kegiatan utama : Perekrutan dan penerimaan (recruitment and hiring), pendidikan dan pelatihan, manajemen data, penghentian dan administrasi tunjangan, model sistem informasi sumber daya manusia
HRD (HUMAN RESOURCE DEPARTMENT) HRD atau yang sering dipanjangkan menjadi Human Resources Department, bertanggung jawab terhadap pengelolaan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi. Kami percaya bahwa pengelolaan dari sumber daya manusia yang ideal dalam organisasi memiliki 8 aspek/pilar dimulai dari : seleksi dan Rekrutmen, Pelatihan dan Pengembangan (Training and Development), Compensation and Benefit (Compensation and Benefit), Perencanaan Karir (Career Planning), Hubungan Karyawan (Employee Relations), Separation Management, Personnel Administration, HRIS
 
Pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Jiwa secara harfiah berasal dari perkataan sansekerta JIV, yang berarti lembaga hidup (levensbeginsel), atau daya hidup (levenscracht). Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri” atau gejala “jiwa yang meraga/menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat. Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno: psyche = jiwa dan logos = kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga Psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan proses mental (Prabowo&Riyanti). Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebagainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya. Sistem Informasi Psikologi Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaatbagi penggunanya. Ada juga yang menyebutkan sebuah sistem terintegrasi atau sistemmanusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemendalam suatu organisasi. Secara umum, bisa disimpulkan bahwa sistem informasipsikologi adalah sebuah sistem yang digunakan untuk mendapatkan informasi –informasi yang berhubungan dengan psikologis. Penggunaan sistem informasi dalampsikologi dimungkinkan karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisadikelola dengan sentuhan komputerisasi. Misalnya penggunaan tes psikologi secaravirtual, penggunaan teknologi eye-tracking dan yang terbaru adalah teknologi virtualreality yang memungkinkan seseorang untuk mengurangi bahkan menyembuhkangangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post Traumatic Stress Disorder), danberagam fobia. Contoh nyatanya adalah banyaknya tes – tes psikologi yang duludiberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu computer dan psikologi yang pada akhirnyabermanfaat untuk peningkatan kualitas tes psikologi itu sendiri. Dari keseluruhan uraian mengenai sistem, Informasi, dan psikologi di atas,maka dapat kita coba tarik kesimpulan bahwa definisi “Sistem Informasi Psikologi”adalah suatu sistem atau tata cara yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitasatau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang dimaksudkan untukmengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data mengenai perilaku terlihat maupuntidak terlihat secara langsung serta proses mental yang terjadi pada manusia sehinggadata tersebut dapat diubah menjadi informasi yang dapat digunakan untuk tujuantertentu seperti tujuan penelitian. Contoh nyata dari pengaplikasian SIP dalamkehidupan adalah penggunaan teknologi dalam pengambilan data tes psikologi, dalamhal ini umumnya komputer (komputerisasi alat tes psikologi). Memang antara Psikologi dan Informasi Teknologi memiliki kajian objekteoritis dan aspek yang berbeda mengenai hal apa yang menjadi objek ilmu mereka,namun dalam beberapa hal keberadaan Teknologi Informasi bisa menjadi suatu ilmuyang membantu dalam upaya pengembangan ilmu dan pemaksimalan dalam aplikasiilmu Psikologi. E-Counseling merupakan salah satu bentuk nyata aplikasi Teknologi Informasidalam bidang Psikologi. Internet menawarkan suatu proses psikoterapis yangmenggunakan suatu media komunikasi yang baru, dimana melalui media tersebutmereka dapat memberikan intervensi psikoterapi itulah yang disebut dengan E-counseling atau e-mail counseling. E-mail conseling merupakan pelayanan intervensipsikologi yang dilakukan melaui Internet, dimana proses terapi terlebih dahuludilakukan melaui media ini, untuk kemudian menyususn rencana dalam melakukanintervensi psikologi secara face-to-face akan dilakukan. Fungsi dari e-counselingadalah untuk membantu terapis dalam mengumpulkan sejumlah data yang terkaitdengan kliennya sebelum akhirnya terapis dan klien sepakat untuk bertemu secaralangsung untuk melakukan proses terapis selanjutnya. Dalam aplikasinya, psikoterapionline menawarkan tantangan etika baru bagi mereka para terapis yang tertarik untukmenggunakan media ini dalam memberika pelayanan psikologi. Perbedaan antarakomunikasi berbasis teks interaktif dan komunikasi verbal in-person menciptakantantangan etika baru yang sebelumnya tidak di temui dalam terapi face-to-face (secara langsung). Bentuk lain dari penerapan teknologi dalam psikologi adalah programSPSS. Program ini memang dibuat untuk membantu berbagai bidang ilmu dalammempermudah pengembangan ilmu tersebut. Psikologi pun menggunakan aplikasi inidalam membantu mengolah data. Data yang bisa diaplikasikan dalam SPSS adalahdata secara kuantitatif. Aplikasi SPSS sangat membantu bidang psikologi ketikaseseorang sedang melakukan penelitian di bidang psikologi dengan metodekuantitatif. Dalam penelitian jumleh subjek yang dibutuhkan tidaklah sedikit, karenauntuk memperoleh hasil yang akurat memerlukan cukup banyak subjek sebagairespondennya. Disinilah peranan SPSS sangat dibutuhkan, data yang telah diperolehuntuk diolah bukanlah data yang sedikit dan sangat melebihi daya tampung manusiajika pengolahan tersebut harus dilakukan secara manual, akan terjadi kelelahan, hasilyang tidak akurat, dan akan sangat membuang energi dalam pelaksanaanya, denganaplikasi SPSS lah berbagai masalah yang muncul jika di olah secra manual dapatteratasi. Selain itu pengembangan teknologi, terutama teknologi informasi dankomunikasi (ICT) telah merubah pandangan, cara untuk bekerja maupun belajar danjuga implementasinya di lapangan. Ditandai dengan kemunculan istilah-istilah barudalam pendidikan dan pelatihan yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologidigital maupun elektronik. Beberapa istilah tersebut antara lain : eBooks, e-learning /e-training / e-pedagogy, cyber-caebmpus.E-learning merupakan salah satu mediabelajar yang mulai diterapkan oleh beberapa institusi pendidikan, yang berguna untukmemudahkan proses belajar.



DAFTAR PUSTAKAAngela. (2012). Sistem Informasi Psikolog. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://florensiaangela.wordpress.com/2012/09/30/sistem-informasi-psikolog/.Fenni. Pengertian Sistem dan Analisis Sistem. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://download.-ebookgratis.info/pengertian-sistem-dan-analisis-sistem/.Fitriani. (2011). Penerapan teknologi dalam bidang psikologi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://dwipa1.blogspot.com/2011_04_01_archive.html.Maizar. (2012). Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Sabtu, 13 Oktober 2012, darihttp://maizarpsikologi09.blogspot.com/2012/09/sistem-informasi-psikologi.html.Muhibbinsyah. (2001). Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Narendro. Gambaran umum sistem informasi dan teknologi informasi. Diakses pada Selasa, 9 Oktober 2012, darihttp://narendro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19130/SI- 1+Gambaran+SI+dan+TI-narendro.pdf.Nawawi, H. (2011). Manajemen sumber daya manusiauntuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Nurmala. (2011). Sistem informasi psikologi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://sitinurmala-mala.blogspot.com/2011/02/sistem-informasi-psikologi.html.Psikologizone. (2009). Pengertian Ilmu Psikologi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://www.psikologizone.com/pengertian-ilmu-psikologi/0651110.Purnomo. (2012). Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://4jipurnomo.wordpress.com/sip-sistem-informasi-psikologi/.Riyadi, A.S. Pengertian Sistem Informasi Psikologi. Diakses pada Rabu, 10 Oktober 2012, dari agungsr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/3412/Konsep+SI.pdf.Riyanti, B.P.D., dan Prabowo, H. (1999). Psikologi umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.Setyawan. (2008). Sistem informasi sumber daya manusia. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://yodisetyawan.wordpress.com/2008/05/02/sistem-informasi-sumber- daya-manusia/#more-46.Sharen. (2011). Dampak perkembangan teknologi terhadap psikologis individu. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/.
Sharen. (2011). Sistem informasi sumber daya manusia. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, dari http://cintaluna-lovelyluna-psikologi.blogspot.com/.Wikipedia. (2012). Informasi. Diakses pada Kamis, 11 Oktober 2012, darihttp://id.wikipedia.org/wiki/Informasi .Wikipedia. (2012). Psikologi. Diakses pada Rabu, 10 Oktober 2012, darihttp://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi.

psikoterapi

Posted Minggu, 17 Maret 2013 by Winie Indriawati


Tugas Individu Psikoterapi
1.      Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi di sebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi di sebut psikoterapis (psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan keterampilan psikologis nya akan memantu klien mengatasi keluhan secara professional atau legal.

2.      Tujuan Dari Psikoterapi
Tujuan Terapi (Korchin)
·         Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
·         Mengurangi tekanan emosional
·         Mengembangkan potensi klien
·         Mengubah kebiasaan
·         Memodifikasi struktur kognisi
·         Memperoleh pengetahuan tentang diri
·         Mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
·         Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
·         Mengubah kondisi fisik
·         Mengubah kesadaran diri
·         Mengubah lingkungan social


3.      Unsur Psikoterapi
Masserman (dalam Mujib, 2002) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
·         Peran sosial (martabat)
·         Hubungan psikoterapeutik
·         Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian
·         Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
·         Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali.
·         Motivasi, kepercayaan dan harapan
·         Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi
·         Hak
·         Retrospeksi
·         Reduksi
·         Rehabilitasi

4.      Perbedaan Antara Psikoterapi Dengan Konseling
Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
·         Konseling di tandai oleh adanya terminology seperti : “ educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short-term”.
·         Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “ supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depthemphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and longterm”.

5.      Psikoterapi terhadap mental illness
·         Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939). Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
·         Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".
Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
·         Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
·         Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
·         Integrative / Holistic Therapy
Yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

6.      Bentuk Utama Terapi
·         Teknik Terapi Psikoanalisa
Bahwa di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang saling berlawanan yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai pengaruh kuat pada perkembangan kepribadian individu, sehingga menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental, yaitu dengan mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung dengan teknik terapi Psikodinamik.
·         Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desensitisasi, sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku yang pantas dan regulasi diri perilaku.
·         Teknik Terapi Kognitif Perilaku
Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladatif. Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.
·         Teknik Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered-therapy). Gangguan psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau orang lain.
·         Teknik Terapi Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.
·         Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.

Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/psikoterapi
Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa,Konseling dan Psikoterapi.2004.Jakarta.PT BPK Gunung Mulia

tugas individu psikoterapi

Posted by Winie Indriawati


1.      Pengertian Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi di sebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi di sebut psikoterapis (psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan keterampilan psikologis nya akan memantu klien mengatasi keluhan secara professional atau legal.

2.      Tujuan Dari Psikoterapi
Tujuan Terapi (Korchin)
·         Memperkuat motivasi klien untuk melakukan hal yang benar
·         Mengurangi tekanan emosional
·         Mengembangkan potensi klien
·         Mengubah kebiasaan
·         Memodifikasi struktur kognisi
·         Memperoleh pengetahuan tentang diri
·         Mengembangkan kemampuan berkomunikasi & hubungan interpersonal
·         Meningkatkan kemampuan mengambil keputusan
·         Mengubah kondisi fisik
·         Mengubah kesadaran diri
·         Mengubah lingkungan social


3.      Unsur Psikoterapi
Masserman (dalam Mujib, 2002) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
·         Peran sosial (martabat)
·         Hubungan psikoterapeutik
·         Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian
·         Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
·         Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali.
·         Motivasi, kepercayaan dan harapan
·         Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam psikoterapi
·         Hak
·         Retrospeksi
·         Reduksi
·         Rehabilitasi

4.      Perbedaan Antara Psikoterapi Dengan Konseling
Brammer & Shostrom (1977) mengemukakan bahwa :
·         Konseling di tandai oleh adanya terminology seperti : “ educational, vocational, supportive, situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan short-term”.
·         Sedangkan psikoterapi ditandai oleh : “ supportive (dalam keadaan krisis), reconstructive, depthemphasis, analytical, focus on the past, neurotics and other severe emotional problems and longterm”.

5.      Psikoterapi terhadap mental illness
·         Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud (1856-1939). Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui “insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain sebagainya.
·         Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".
Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan behavior therapy adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization, Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning, Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain sebagainya.
·         Cognitive Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism, Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy (CAT)  dan sebagainya.
·         Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training, Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
·         Integrative / Holistic Therapy
Yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.

6.      Bentuk Utama Terapi
·         Teknik Terapi Psikoanalisa
Bahwa di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang saling berlawanan yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai pengaruh kuat pada perkembangan kepribadian individu, sehingga menimbulkan stres dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. Model ini banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis Freud. Menurutnya, paling tidak terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental, yaitu dengan mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi bebas, dan analisa mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung dengan teknik terapi Psikodinamik.
·         Teknik Terapi Perilaku
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desensitisasi, sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku yang pantas dan regulasi diri perilaku.
·         Teknik Terapi Kognitif Perilaku
Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladatif. Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.
·         Teknik Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi terapis yang minimal (client-centered-therapy). Gangguan psikologis diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang oleh situasi atau orang lain.
·         Teknik Terapi Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi seksual, dan depresi.
·         Teknik Terapi Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus yang membantu pasangan suami-istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk menangani berbagai masalahnya.

Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/psikoterapi
Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa,Konseling dan Psikoterapi.2004.Jakarta.PT BPK Gunung Mulia