Tugas
Individu Psikoterapi
1. Pengertian
Psikoterapi
Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah
yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi
(psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “psyche” yang artinya jiwa,
pikiran atau mental dan “therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan atau
perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi di sebut juga dengan istilah terapi
kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.
Orang yang melakukan psikoterapi di sebut
psikoterapis (psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter,
psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi
dan mampu melakukan psikoterapi.
Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara
dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan
memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan
pengetahuan dan keterampilan psikologis nya akan memantu klien mengatasi
keluhan secara professional atau legal.
2. Tujuan
Dari Psikoterapi
Tujuan
Terapi (Korchin)
·
Memperkuat motivasi klien untuk
melakukan hal yang benar
·
Mengurangi tekanan emosional
·
Mengembangkan potensi klien
·
Mengubah kebiasaan
·
Memodifikasi struktur kognisi
·
Memperoleh pengetahuan tentang diri
·
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi
& hubungan interpersonal
·
Meningkatkan kemampuan mengambil
keputusan
·
Mengubah kondisi fisik
·
Mengubah kesadaran diri
·
Mengubah lingkungan social
3. Unsur
Psikoterapi
Masserman
(dalam Mujib, 2002) melaporkan delapan ‘parameter pengaruh’ dasar yang mencakup
unsur-unsur lazim pada semua jenis psikoterapi, yaitu :
·
Peran sosial (martabat)
·
Hubungan psikoterapeutik
·
Seorang terapis mendengarkan dengan penuh perhatian
·
Psikoterapi sebagai kesempatan untuk belajar kembali
·
Menurut Korchin kepercayaan terhadap tindakan terapis
sangat dibutuhkan agar menghasilkan kondisi-kondisi untuk belajar kembali.
·
Motivasi, kepercayaan dan harapan
·
Kepercayaan merupakan hal yang penting dalam
psikoterapi
·
Hak
·
Retrospeksi
·
Reduksi
·
Rehabilitasi
4. Perbedaan Antara Psikoterapi Dengan
Konseling
Brammer & Shostrom (1977)
mengemukakan bahwa :
·
Konseling
di tandai oleh adanya terminology seperti : “ educational, vocational, supportive,
situational, problem solving, conscious awareness, normal, present-time dan
short-term”.
·
Sedangkan
psikoterapi ditandai oleh : “ supportive (dalam keadaan krisis),
reconstructive, depthemphasis, analytical, focus on the past, neurotics and
other severe emotional problems and longterm”.
5. Psikoterapi terhadap mental illness
·
Psychoanalysis
& Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubah masalah perilaku, perasaan dan pikiran
dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah
sadar. Psychodynamic (Psikodinamik) pertama kali diciptakan oleh Sigmund Feud
(1856-1939). Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah dikembangkan dan
dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna
mendapatkan hasil yang lebih efektif.
Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa
menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis
mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu,
klien perlu menggali bawah sadarnya untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami
masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui
“insight” (pemahaman pribadi).
Beberapa metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan psikodinamik
adalah: Ego State Therapy, Part Therapy, Trance Psychotherapy, Free
Association, Dream Analysis, Automatic Writing, Ventilation, Catharsis dan lain
sebagainya.
·
Behavior
Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) berfokus pada hukum
pembelajaran. Bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh proses belajar
sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior therapy adalah Ivan Pavlov yang
menemukan “classical conditioning” atau “associative learning”.
Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara
otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi).
Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai
sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia penah melihat orang yang
ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa "ketika
saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan".
Berbagai metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan behavior therapy
adalah Exposure and Respon Prevention (ERP), Systematic Desensitization,
Behavior Modification, Flooding, Operant Conditioning, Observational Learning,
Contingency Management, Matching Law, Habit Reversal Training (HRT) dan lain
sebagainya.
·
Cognitive
Therapy
Terapi Kognitif (Cognitive Therapy) punya konsep bahwa perilaku manusia itu
dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan Cognitive Therapy
lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku.
Pandangan Cognitive Therapy adalah bahwa disfungsi pikiran menyebabkan
disfungsi perasaan dan disfungsi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive therapy
antara lain Albert Ellis dan Aaron Beck.
Tujuan utama dalam pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan
cara meningkatkan kesadaran dan berpikir rasional. Beberapa metode psikoterapi
yang termasuk dalam pendekatan Cognitive adalah Collaborative Empiricism,
Guided Discovery, Socratic Questioning, Neurolinguistic Programming, Rational
Emotive Therapy (RET), Cognitive Shifting. Cognitive Analytic Therapy
(CAT) dan sebagainya.
·
Humanistic
Therapy
Pendekatan Humanistic Therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan
setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap
manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh
karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berperan sebagai
fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba
untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan
kesadaran dan berubah atas dasar kesadarannya sendiri.
Metode psikoterapi yang termasuk dalam pendekatan humanistik adalah Gestalt
Therapy, Client Cantered Psychotherapy, Depth Therapy, Sensitivity Training,
Family Therapies, Transpersonal Psychotherapy dan Existential Psychotherapy.
·
Integrative /
Holistic Therapy
Yaitu suatu psikoterapi gabungan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental
seseorang secara keseluruhan.
6.
Bentuk Utama Terapi
·
Teknik Terapi
Psikoanalisa
Bahwa di dalam tiap-tiap individu terdapat kekuatan yang saling berlawanan
yang menyebabkan konflik internal tidak terhindarkan. Konflik ini mempunyai
pengaruh kuat pada perkembangan kepribadian individu, sehingga menimbulkan
stres dalam kehidupan. Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego
yang berlawanan dengan impuls seksual dan agresif dari id. Model ini
banyak dikembangkan dalam Psiko-analisis Freud. Menurutnya, paling tidak
terdapat lima macam teknik penyembuhan penyakit mental, yaitu dengan
mempelajari otobiografi, hipnotis, chatarsis, asosiasi bebas, dan analisa
mimpi. Teknik freud ini selanjutnya disempurnakan oleh Jung dengan teknik
terapi Psikodinamik.
·
Teknik Terapi
Perilaku
Teknik ini
menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu, antara lain desensitisasi,
sistematik, flooding, penguatan sistematis, pemodelan, pengulangan perilaku
yang pantas dan regulasi diri perilaku.
·
Teknik Terapi
Kognitif Perilaku
Teknik modifikasi perilaku individu dan mengubah keyakinan maladatif.
Terapis membantu individu mengganti interpretasi yang irasional terhadap suatu
peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistik.
·
Teknik Terapi
Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu
menyadari diri sesunguhnya dan memecahkan masalah mereka dengan intervensi
terapis yang minimal (client-centered-therapy). Gangguan psikologis
diduga timbul jika proses pertumbuhan potensi dan aktualisasi diri terhalang
oleh situasi atau orang lain.
·
Teknik Terapi
Eklektik atau Integratif
Yaitu memilih teknik terapi yang paling tepat untuk klien tertentu. Terapis
mengkhususkan diri dalam masalah spesifik, seperti alkoholisme, disfungsi
seksual, dan depresi.
·
Teknik Terapi
Kelompok dan Keluarga
Terapi kelompok adalah teknik yang memberikan kesempatan bagi individu
untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang
memiliki masalah serupa. Sedang terapi keluarga adalah bentuk terapi khusus
yang membantu pasangan suami-istri, atau hubungan arang tua-anak, untuk
mempelajari cara yang lebih efektif, untuk berhubungan satu sama lain dan untuk
menangani berbagai masalahnya.
Daftar Pustaka
id.wikipedia.org/wiki/psikoterapi
Prof. Dr .Singgih D. Gunarsa,Konseling dan
Psikoterapi.2004.Jakarta.PT BPK Gunung Mulia